mintflar.com

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana membangun enam Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen (SPBH) atau Hydrogen Refueling Station (HRS) di Indonesia, dengan target pencapaian yang melibatkan kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta.

Eniya Listiani Dewi, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE), menjelaskan bahwa keenam stasiun ini akan terfokus di wilayah Jabodetabek, dan dua dari fasilitas tersebut sudah diresmikan baru-baru ini. Lokasi-lokasi tersebut mencakup Senayan, Daan Mogot, Muara Karang, Cawang, Karawang, dan Patimban, dengan Senayan dan Karawang sudah beroperasi setelah kerjasama dengan PLN dan Toyota.

Eniya menyatakan, “Tujuan dari enam HRS ini adalah untuk edukasi. HRS yang ada di Senayan, milik PLN, berfungsi untuk mengenalkan penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar yang aman di berbagai kendaraan dan pembangkit listrik.”

Dalam proses pembangunan HRS ini, Kementerian ESDM bekerja sama dengan berbagai pihak seperti Pertamina, BRIN, PLN, dan Indonesia Fuel Cell and Hydrogen Energy (IFHA). Langkah positif Toyota Indonesia yang membangun fasilitas serupa di Karawang juga mendapatkan apresiasi.

“PLN telah membangun HRS di Senayan pada Februari tahun lalu, dan satu tahun kemudian, Toyota merealisasikan HRS kedua dengan tekanan 700 bar. Kami berharap Pertamina bisa segera merealisasikan rencana mereka,” tambah Eniya.

Toyota sendiri telah menyelesaikan pembangunan SPBH atau HRS di Karawang yang melibatkan berbagai pihak selama proses yang memakan waktu satu tahun. Ini merupakan langkah besar Toyota dalam mendukung pengembangan energi hijau dan ekosistem hidrogen di Indonesia.

“Langkah ini penting bagi Toyota untuk memperkenalkan solusi energi masa depan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Kami ingin teknologi ini berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon,” ujar Nandi Julyanto, Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).

HRS milik Toyota dirancang untuk mengisi ulang kendaraan berbasis hidrogen, seperti forklift, mobil, dan truk, yang menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar utama. Meskipun saat ini masih menggunakan grey hydrogen, Toyota berencana beralih ke green hydrogen, yang dihasilkan melalui elektrolisis air dengan energi terbarukan. Proses ini memerlukan waktu, infrastruktur, teknologi, dan investasi yang besar.

By admin