mintflar.com – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Malang berhasil menggagalkan percobaan pengiriman dua truk yang diduga memuat puluhan pengemis dari luar daerah ke Kota Malang. Kejadian ini terjadi pada 13 Desember 2024 lalu, sekitar pukul 24.00 WIB.
Kasatpol PP Kota Malang, Heru Mulyono, mengungkapkan bahwa penggagalan ini terjadi secara tidak sengaja saat dia pulang dari kantor setelah melakukan pemantauan pos penjagaan malam. Saat melintasi Simpang 4 Rajabali menuju arah Stadion Gajayana, Heru melihat dua truk mencurigakan yang berbelok ke Jalan Tangkuban Perahu, padahal jalan tersebut adalah jalur satu arah.
“Saat di monumen TGP, saya melihat dua truk berhenti dan beberapa orang mulai turun dari bak yang ditutup bagian atasnya. Saya langsung mendekati dan bertanya, tetapi tidak ada yang menjawab. Setelah meminta sopir untuk membuka bak truk, ternyata ada sekitar 20-25 orang di dalamnya, termasuk anak kecil, perempuan, dan laki-laki,” ungkap Heru.
Heru kemudian meminta sopir truk untuk mengembalikan semua orang ke daerah asal mereka. “Saya bilang ke sopirnya, saya lepas asal semua kembali. Jangan sampai turun di Kota Malang. Ini bawa orang banyak bisa TPPO (tindak pidana perdagangan orang) lo,” tegasnya.
Heru juga sempat membuntuti dua truk tersebut hingga ke Jalan MT Haryono dan memastikan mereka tidak berhenti di Kota Malang. “Saya buntuti sampai Jalan MT Haryono dan saya lihat mereka lurus terus (ke Kota Batu). Setelah itu saya belok dan kembali ke rumah,” ungkap Heru.
Dari temuan ini, Satpol PP Kota Malang membentuk Tim Urai Trantibum untuk mengawasi peredaran pengemis dan mix parlay gelandangan di wilayah Kota Malang. “Tim ini sudah bergerak sejak beberapa waktu lalu. Terbaru, petugas menjaring 16 orang (gelandangan/pengemis) dan kami kirim ke Kampung Topeng bersama Dinsos,” ujar Heru.
Heru menekankan bahwa pembentukan Tim Urai ini bertujuan untuk menjaga kondusifitas di Kota Malang. “Memang banyak orang mengais rejeki dengan cara begitu (mengemis). Maka saya bentuk Tim Urai itu untuk menjaga kondusifitas di Kota Malang,” tandasnya.
Kejadian ini menunjukkan komitmen Satpol PP Kota Malang dalam menjaga ketertiban dan kenyamanan kota dari gangguan yang berasal dari luar daerah. Langkah cepat dan tegas ini diharapkan dapat mencegah praktik serupa di masa mendatang.